Dalam berbagai budaya di seluruh dunia, keberadaan makhluk halus atau hantu telah menjadi bagian tak terpisahkan dari cerita rakyat dan kepercayaan. Tiongkok, dengan sejarahnya yang kaya dan filosofi yang mendalam, memiliki spektrum kisah tentang roh-roh gaib yang begitu beragam. Pertanyaan mendasar yang sering muncul adalah, "Hantu Cina namanya apa?" Jawabannya tidak sesederhana satu nama, melainkan merujuk pada berbagai jenis entitas gaib yang memiliki karakteristik dan cerita latar belakang yang unik.
Dalam kosmologi Tionghoa, konsep tentang alam baka dan roh leluhur sangatlah penting. Kematian tidak dilihat sebagai akhir segalanya, melainkan transisi ke alam lain. Roh-roh ini dapat terbagi menjadi beberapa kategori, tergantung pada bagaimana mereka meninggal, status mereka di kehidupan lalu, dan perlakuan yang mereka terima setelah kematian. Hantu, dalam pengertian yang lebih luas, seringkali adalah roh yang tidak menemukan kedamaian, baik karena kematian yang tragis, tidak dihormati oleh keturunannya, atau memiliki urusan yang belum selesai di dunia fana.
Kepercayaan pada hantu ini memiliki dampak signifikan pada kehidupan sehari-hari masyarakat Tionghoa. Ritual penghormatan leluhur, persembahan, dan festival seperti Festival Hantu Lapar (Zhongyuan Jie) bertujuan untuk menenangkan roh-roh ini dan mencegah mereka mengganggu orang yang masih hidup. Kekuatan hantu tidak selalu jahat; beberapa bisa menjadi pelindung, sementara yang lain dapat membawa nasib buruk atau bahkan kesialan.
Ketika kita berbicara tentang "hantu Cina", ada beberapa istilah dan jenis entitas yang sering muncul:
Selain itu, ada berbagai jenis roh lain yang lebih spesifik, seperti roh binatang yang menjelma, roh alam, atau roh yang terikat pada tempat-tempat tertentu seperti rumah atau hutan. Penamaan mereka seringkali terkait dengan asal-usul atau fenomena yang mereka perbuat.
Kepercayaan pada hantu dalam budaya Tionghoa bukan sekadar kisah seram. Ini adalah cerminan dari nilai-nilai moral, etika, dan pandangan dunia mereka. Cerita-cerita tentang hantu sering kali berfungsi sebagai peringatan moral, mengajarkan pentingnya berbuat baik, menghormati leluhur, berbakti kepada orang tua, dan tidak bersikap serakah atau kejam.
Konsep Gui juga mengingatkan manusia akan pentingnya menjalani kehidupan yang benar dan penuh hormat agar setelah kematian, roh dapat menemukan kedamaian. Festival seperti Festival Hantu Lapar adalah momen penting untuk merefleksikan hubungan antara alam yang hidup dan alam roh, serta untuk menunjukkan belas kasih kepada mereka yang telah tiada. Dengan memahami berbagai nama dan legenda di balik hantu Cina, kita dapat melihat kekayaan budaya dan kedalaman spiritual yang terkandung di dalamnya.