Di antara sekian banyak kisah supranatural yang beredar di masyarakat Indonesia, nama "Hantu Sumala" mungkin jarang terdengar di telinga awam. Namun, bagi mereka yang akrab dengan dunia mistis dan legenda urban, sosok ini menyimpan daya tarik sekaligus rasa penasaran yang mendalam. Hantu Sumala bukanlah entitas yang dikenal luas seperti kuntilanak atau pocong, namun ceritanya memiliki ciri khas dan nuansa yang membuatnya unik dan tak kalah menyeramkan.
Kisah mengenai Hantu Sumala umumnya berpusat pada sebuah kejadian tragis yang dialami oleh seorang wanita. Meskipun detail cerita dapat bervariasi tergantung daerah atau sumber penuturan, inti ceritanya seringkali melibatkan pengkhianatan, rasa sakit hati yang mendalam, dan akhirnya kematian yang tidak wajar. Sosok Sumala sering digambarkan sebagai arwah gentayangan yang membalas dendam atau meneror orang-orang yang dianggap bersalah atas penderitaannya di masa lalu. Ada pula yang meyakini bahwa Hantu Sumala merupakan manifestasi dari kesedihan dan kemarahan yang begitu besar sehingga terperangkap di dunia fana.
Ilustrasi yang membangkitkan imajinasi tentang penampakan Hantu Sumala.
Keberadaan Hantu Sumala seringkali dikaitkan dengan daerah-daerah tertentu, meskipun tidak ada satu pun lokasi yang secara definitif diakui sebagai asal-usulnya. Beberapa penuturan menyebutkan kisah Sumala berawal dari peristiwa di pedesaan, sementara yang lain mengaitkannya dengan latar urban yang lebih modern. Namun, benang merah yang menghubungkan berbagai varian cerita adalah penderitaan batin yang luar biasa. Sosok Sumala kerap digambarkan sebagai arwah wanita yang mendadak menghilang atau ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan.
Salah satu ciri khas yang sering muncul dalam deskripsi Hantu Sumala adalah penampakannya yang tidak selalu seram secara fisik, namun justru melalui kehadiran yang mencekam. Beberapa saksi mata (dalam cerita) mengaku merasakan hawa dingin yang tak wajar, mendengar bisikan lirih, atau melihat bayangan bergerak cepat di sudut mata. Ada pula yang menggambarkan Sumala muncul dengan penampilan yang mirip dengan saat ia masih hidup, namun dengan aura kesedihan atau kemarahan yang terpancar jelas. Kemunculannya seringkali dikaitkan dengan momen-momen ketika seseorang sedang sendirian, rentan, atau berada di tempat-tempat yang sunyi dan terbengkalai.
Seperti halnya legenda hantu lainnya, kisah Hantu Sumala memunculkan berbagai mitos dan kepercayaan di masyarakat. Sebagian orang percaya bahwa arwah Sumala hanya gentayangan karena belum menemukan kedamaian atau ingin menyampaikan pesan terakhir. Ada pula yang menganggapnya sebagai penjaga tempat-tempat tertentu, atau bahkan sebagai penguji keberanian.
Dalam beberapa kepercayaan, Hantu Sumala diyakini memiliki kekuatan untuk mempengaruhi pikiran manusia, menimbulkan ketakutan, atau bahkan menyebabkan kejadian-kejadian aneh. Ini bisa berupa barang-barang yang berpindah sendiri, suara-suara tak jelas, hingga mimpi buruk yang berulang. Kepercayaan ini semakin memperkuat aura misteri di sekeliling sosok Sumala. Penting untuk diingat bahwa kisah-kisah seperti ini sebagian besar bersifat folklor, yang diceritakan turun-temurun dan diwarnai oleh imajinasi kolektif masyarakat.
Meskipun tergolong sebagai hantu yang kurang populer dibandingkan entitas gaib lainnya, Hantu Sumala tetap memiliki tempatnya dalam khazanah cerita rakyat Indonesia. Ia mengingatkan kita akan sisi kelam dari kehidupan, penderitaan yang bisa berujung pada sesuatu yang abadi, dan bagaimana kisah tragis dapat terus hidup dalam imajinasi. Keberadaannya, terlepas dari fakta atau fiksi, menjadi bagian dari kekayaan budaya lisan yang terus diceritakan dan diinterpretasikan oleh generasi ke generasi. Fenomena seperti Hantu Sumala juga menunjukkan bagaimana masyarakat kita gemar menciptakan narasi untuk menjelaskan hal-hal yang tidak dapat dijelaskan secara rasional, sebuah tradisi yang selalu menarik untuk disimak.